PALU-Beragam strategi dilakukan pihak manajemen hotel untuk memikat pengunjung atau konsumen. Salah satunya dengan menyajikan aneka kuliner tradisional serta budaya khas.
Seperti yang dilakukan manajemen Hotel Jazz yang selama ini sangat kental dengan budaya Bali dan sajian menu tradisionalnya. Untuk menu kuliner, salah satu yang menjadi andalannya adalah nasi goreng. ‘’Untuk memuaskan pengunjung, harus tampil unik dan bawa atmosfirnya Bali ke sini. Pagi hari munculkan budaya dengan sesuai atmosfir Bali. Seperti suasana hijau dan udara segar di pagi hari. Ada menu kuliner andalan kami yakni nasi goreng. Itu yang selalu diingat pelanggan kami,’’jelas General Manager Hotel Jazz, I Wayan Suardana kepada wartawan, Senin (4/6/2024) sore.
Menurut Wayan, konsep itulah yang selama ini diterapkan dan bisa menjadikan pengunjungnya nyaman dan menikmati hotel jazz bersama keluarga maupun rekannya.
Namun dia, tahun ini (2024,red) tingkat okupansi hotel memang lesu dan mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di awal tahun, tingkat penurunan bahkan hampir mencapai 35 persen. Salah satu penyebabnya adalah perhelatan pemilihan presiden dan wakil presiden serta Kota Palu yang memang bukan Daerah Tujuan Wisata (DTW).
Namun ia menyebutkan, situasi hunian mulai berubah di bulan Mei, dimana tingkat hunian mulai menggeliat. Diperkirakan hingga akhir tahun 2024 akan mengalami peningkatan apalagi dengan adanya pagelaran pilkada serentak di Sulawesi Tengah, termasuk di Kota Palu.
Ditanya soal segmentasi pengunjung, Wayan mengaku jika pihaknya sebenarnya fleksibel. Namun lebih banyak menyasar segmen menengah ke bawah. ‘’Meski juga tetap kami sasar kalangan atas,’’terangnya.(sam)