KIPRAH perempuan di parlemen Kabupaten Donggala selama ini masih sangat minim. Hal ini membuat peran kaum hawa masih dalam membantu memperjuangkan hak-hak perempuan melalui wakil rakyat belum maksimal. Cukup disayangkan tentunya, mengingat Kabupaten Donggala sesungguhnya memiliki banyak kaum muda potensial yang akan berperan memajukan kabupaten tertua di Sulawesi Tengah tersebut.
Hal inilah yang memotivasi Hanisa, S.Pt, M.P untuk maju menjadi calon legislatif DPRD Kabupaten Donggala. Perempuan kelahiran Donggala, 13 Agustus 1979 ini merasa tertantang dan bertanggung jawab moril untuk memajukan tanah kelahirannya. Apalagi Kabupaten Donggala sebagai salah satu Kabupaten tertua di Sulawesi Tengah kini tertinggal dengan kabupaten lainya yang belakangan terbentuk.
‘’Saya merasa tertantang dan termotivasi untuk ikut berperan dalam memajukan tanah kelahiran saya (Kabupaten Donggala). Saya prihatin, Donggala saat ini tertinggal jauh dengan kabupaten yang malah belakangan terbentuk di Sulawesi Tengah. Makanya saya bismillah, dan bulatkan tekad untuk mencalonkan diri jadi calon legislatif,’’urai politisi Partai Golkar yang maju dari daerah pemilihan Kecamatan Banawa dan Banawa Tengah ini.
Ditanya soal visi misinya, Hanisa yang akrab disapa Nisa ini sudah menyiapkan program andalannya. Salah satunya, pendidikan vokasi. Yah, selama ini Nisa memang sudah cukup lama bergelut di dunia pendidikan non formal/vokasi. Meskipun latar belakang pendidikannya adalah magister pertanian namun justru memiliki keahlian di bidang tata busana dan tata boga. Sudah 15 tahun lamanya, ia mengabdikan diri untuk memajukan pendidikan vokasi dengan keahlian tata boga dan tata busana.Alumninya pun sudah cukup banyak dan mungkin sudah ribuan. Tak hanya di Kabupaten Donggala, bahkan lembaga kursus dan pelatihan yang dikelolanya juga berkembang di Kota Palu.
Bagi Nisa yang juga aktif di organisasi Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (DPD FPLKP) Sulawesi Tengah, pendidikan vokasi/non formal di Kabupaten Donggala selama ini belum mendapatkan porsi yang besar. Tak mengherankan, kontribusi luaran pendidikan ini masih sangat minim. Padahal Kabupaten Donggala dengan wilayah yang begitu luas memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan.
Untuk itu, Nisa berjanji jika diberikan amanah menjadi wakil rakyat pada periode 2024-2029 maka ia akan memperjuangkan dan memajukan pendidikan vokasi serta kesetaraan gender di Kabupaten Donggala. ‘’Donggala merupakan daerah potensial baik sumber daya manusia maupun alamnya. Ini yang harus dikelola dengan baik dan maksimal. Saya yakin Donggala bisa berkembang seperti daerah-daerah lainnya,’’pungkasnya.(sam)