SEJAK dibangun 31 Mei 2005 lalu, PT Poso Energy terus menggeliat dan berkembang pesat. Perusahaan yang tergabung bersama Kalla Bukaka Hydro Power ini berkontribusi besar terhadap pengembangan energy baru terbarukan (EBT) atau renewable energy. Kini, PT Poso Energy tidak hanya menjadi penopang kelistrikan di Sulawesi Tengah tapi siap jadi penyokong kelistrikan untuk empat wilayah di Pulau Sulawesi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo.
Keberadaan PT Poso Energy memberi andil besar dalam menjadikan PLTA sebagai penyumbang terbesar pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Hingga pertengahan 2023, kontribusi pembangkit listrik tenaga air mencapai 6.738,3 Mega Watt (MW). PLTA Poso Energy yang kini memiliki kapasitas 515 MW dan merupakan yang terbesar di Indonesia Timur, menyumbang 7 persen lebih pasokan listrik secara nasional. Perusahaan ini juga ikut berperan penting dalam upaya membantu pemerintah mengurangi emisi karbon guna mencapai target netral carbon (net zero emission) tahun 2060.
Manager Bisnis PT Poso Energy Dr.Ismet Rahmat Kartono kepada wartawan dalam workshop via daring Senin (20/11/2023) mengatakan bahwa keberadaan Poso Energy memang tidak hanya menjadi penyokong kelistrikan tapi juga sekaligus ujung tombak dalam pembangunan renewable energy (energy terbarukan) hingga 2040 untuk menggantikan energy yang tidak ramah lingkungan. ‘’Kita berusaha membangun energy masa depan yang ramah lingkungan. Alhamdulillah, Poso, Sulawesi Tengah kita diberi begitu keberkahan dari Tuhan dengan potensi energy bersih yang sangat luar biasa. Itu yang harus dimanfaatkan,’’tekannya.
Kemajuan Poso Energy tak lepas dari sumbangsih Danau Poso. Yah, danau purba yang memiliki ketingggian air hingga 510 meter dan merupakan salah satu danau terdalam di dunia. Hal tersebut, lanjut Ismet, potensi besar dalam pemanfaatan Danau Poso sekaligus merupakan asset besar dan investasi jangka panjang. Poso Energy pun siap memproyeksikan pengembangan pembangkit listrik yang mencapai kapasitas 1.000 MW. Jika proyeksi itu terealisasi, maka harapan masyarakat Sulawesi Tengah maupun provinsi lainnya di Sulawesi untuk menikmati penerangan listrik akan jadi kenyataan.
Disebutkan pula, PLTA Poso dalam pengembangannya saat ini telah dihubungkan dengan transmisi lain 275 KV ke arah Palopo,Sulawesi Selatan sejauh 200 kilometer dan 150 KV ke arah Kota Palu, Sulawesi Tengah. Poso Energy juga telah menanda tangani kontrak dengan pihak PLN yang nantinya setelah dibangun dengan skema Build Operate Transfer (BOT) selama 35 tahun akan nanti akan diserahkan ke PLN.’’Sehingga PLTA Poso ke depan akan dimiliki oleh PLN,’’jelasnya lagi.
Ada yang menjadi kelebihan dari PLTA Poso, urai Ismet, yakni selain menjadi pembangkit listrik terbesar di Indonesia Timur, PLTA Poso merupakan karya atau produk anak bangsa yang patut dibanggakan. Betapa tidak, mulai dari desain, konstruksi pengujian, sampai pengoperasian dan maitanance semuanya dikelola oleh putra bangsa Indonesia. Demikian halnya dalam segi pendanaan, menggunakan perbankan lokal. Jadi PLTA Poso sebagai sumber energy local untuk menghasilkan energy yang sangat luar biasa. Energi lokal ini kebaikannya, tidak terpengaruh dengan perang Ukraina-Rusia maupun Palestina dan Israel . Berbeda dengan gas dan minyak bumi yang harganya fluktuatif. Tergantung kepada kondisi dunia.
Karenanya, ia sangat menyayangkan apabila energy yang bersih dan ramah lingkungan tapi tidak dibangkitkan padahal potensinya sangat luar biasa. ‘’Jadi potensi tersebut jangan kita sia-siakan. Makanya kita kadang sedih apabila ada kelompok pecinta lingkungan yang berusaha untuk menghalang-halangi. Ia pun mempertanyakan jika PLTA dihalangi maka energy apa yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Non Renewnable Energi yang justru sekarang sudah mulai dimusuhi oleh pecinta lingkungan.
Ismet berharap agar PT Poso Energy bersama pemerintah provinsi Sulawesi Tengah bisa mengoptimalkan sumber energy baru terbarukan menjadi penunjang dalam sektor Industri, khususnya industry pertambangan. Apalagi banyak perusahaan tambang yang telah berinvestasi maupun beroperasi di Sulawesi Tengah. Poso Energy dengan kemampuannya menghasilkan energy listrik yang memadai juga tentunya bisa melakukan pengembangan program yang bisa menyokong Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pihak PLN pun mendukung penuh keberadaan PT Poso Energy. Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu, Yanuar kepada media ini mengapresiasi hadirnya Poso Energy dalam membantu memenuhi kebutuhan ketenagalistrikan di Sulawesi Tengah . Yanuar bahkan mengaku secara umum bangga atas hadirnya PLTA Poso yang merupakan penyuplai listrik terbesar di Sulawesi Tengah. ‘’ PLTA Poso patut kita banggakan karena merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar. Keberadaannya sangat membantu kebutuhan listrik di Sulawesi Tengah, termasuk di Kota Palu,’’terangnya.
Yanuar berharap Poso Energy terus berkembang dan menjadi perusahaan penyuplai energy listrik dengan kapasitas yang jauh lebih besar. Menurutnya, potensi itu cukup menjanjikan mengingat sumber air pembangkit yang berasal dari Danau Poso juga cukup besar. Listrik yang dihasilkan tentunya nanti tidak hanya untuk dinikmati masyarakat tapi juga masuk ke sektor industry khususnya pertambangan. Apalagi saat ini cukup banyak perusahaan tambang yang beroperasi di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara. (syamsuddin)