PALU – Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang Pembinaan Tenaga dan Lembaga Budaya menggelar pelatihan seni musik tradisional kakula. Pelatihan itu diikuti 40 peserta kalangan pemuda dari lembaga seni masyarakat se-Kota Palu. Ada juga peserta dari Kabupaten Sigi dan Donggala.Pelatihan yang berlangsung di Aula Museum Sulawesi Tengah itu digelar 4-7 Desember 2023. Pada akhir pelatihan, para peserta akan diuji memainkan alat musik tersebut sesuai tugasnya.
Pelatihan menghadirkan mentor dari sesepuh yang masih menghapal note alat musik itu. Ada dua jenis note yang dilatih, yaitu kakula untuk mengiringi sebuah lagu, dan juga Kakula Nuada yang fokus sebagai ritual budaya.
Kepala Bidang Pembinaan Tenaga dan Lembaga Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Masitha Masuara, mengakui kekhawatiran akan pemain alat musik tradisional Kakula yang kini makin berkurang. “Itu perlu dilestarikan, kita jaga, karena itu kearifan lokal budaya kita,” ujarnya saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Rabu (6/12/2023) siang.
Ia berharap, alat musik Kakula yang merupakan salah satu budaya leluhur itu bisa diwariskan kepada generasi mendatang. “Harapan kita bisa dimainkan secara piaway oleh generasi muda,” imbuhnya.
Selain pelatihan tersebut, ia menyebut kedepan akan mengadakan pelatihan ragam budaya lainya. Selain alat musik, Dinas Kebudayaan juga akan menggelar pelatihan untuk penutur budaya seperti nyanyi-nyanyian bahasa daerah Kaili.
Sementara itu, Hadrian Putra Hidayat (21), salah satu peserta pelatihan menyebut partisipasinya mengikuti pelatihan karena kesadarannya akan minimnya pemain alat musik Kakula saat ini. “Khawatir saya, takutnya berhenti tidak ada lagi penerusnya yang tau bagaimana cara bermain kakula ini, makanya kenapa saya ikut ini biar kalau saya tau saya bisa ajar ke teman-teman lain yang tidak ikut ini,” jelasnya.(SCW)