PALU – Berdasarkan hasil tes urin atau skrining sepanjang Januari-Oktober 2023, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota menemukan total 21 orang positif narkoba. Temuan itu dari hasil tes urin sebanyak 1.164 orang yang tersebar di lingkungan pendidikan, pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Lingkungan masyarakat mendominasi dengan hasil temuan 8 orang positif, menyusul kedua lingkungan pendidikan dengan total penemuan 7 orang. Sementara lainnya masing-masing lingkungan swasta 5 orang dan pemerintah 1 orang positif.
Hal itu dipaparkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu AKBP Baharuddin di hadapan sejumlah awak media saat menggelar konferensi pers, Selasa (17/10/2023) pagi. “Ini semua kerjasama Pemerintah Kota Palu, dinas kesehatan, dan BNN Kota Palu, satgas pancasila dan kelurahan,” ujarnya.
Diketahui, berdasarkan penelitian sepanjang 2021-2023 prevalensi pengguna narkoba di Kota Palu mengalami kenaikan 0,3 persen dari tahun sebelumnya. Meski demikian, ia menyebut dari berbagai upaya yang mereka lakukan menunjukan ada kemajuan signifikan terkait penumbuhan kesadaran masyarakat terkait pentingnya penanganan narkoba.
Ia menyebut kata kunci yang paling utama dalam hal penanganan narkoba adalah bermula dari keluarga. “Sehingga pendekatan-pendekatan lewat keluarga inilah yang kami masifkan,” ujarnya.
Ia mengingatkan dalam hal penanganan narkoba tak hanya bisa dikerjakan seorang diri oleh BNN, melainkan memerlukan kolaborasi dan sinergitas yang utuh dari seluruh stakeholder terkait termasuk masyarakat itu sendiri. “Kuncinya adalah sinergitas,” pungkasnya.(SCW)