PALU-Tim Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Kecamatan Palu Utara, Senin (18/9/2023). Kegiatan PKM yang dipusatkan di Kelurahan Taipa berupa penyuluhan keagaaman dengan tema “membangun pendidikan karakter berbasis keluarga” oleh dosen pendidikan Agama Islam.
Turut hadir dan memberikan materi pada kegiatan tersebut antara lain Sakinah S.Pd.I.,M.Pd. Darmansyah, S.Pd.I.,M.Pd.I., Syahrani M. Thahir, S.Pd.I.,M.Si. dan Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab. Nurmaya Medopa, S.Pd.I.,M.Pd. Selain penyuluhan, para dosen Unisa tersebut juga memberikan pelatihan pengelolaan keuangan rumah tangga kepada ibu-ibu di kelurahan Taipa. Ketua Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Agama Islam (FAI) Unisa, Latifa Lanonci, S.E.,M.E dalam sambutannya mengatakan kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk membantu ibu-ibu agar lebih baik dalam mengelolah keungan pada sektor keluarga.
Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sakinah S.Pd.I.,M.Pd mengatakan salah satu locus educationis bagi pendidikan karakter adalah keluarga. Letak permasalahan-nya adalah bagaimana membangun karakter bangsa dan dunia, yang sebetulnya dimulai dari membangun dan mewariskan nilai dan karakter melalui sebuah keluarga.
Sedangkan Darmansyah dalam materinya menekankan keluarga merupakan lingkungan pertama tempat anak belajar tentang nilai, sikap, keyakinan dan perilaku yang akan memengaruhi pembentukan kepribadian dan karakternya. Keluarga merupakan tempat awal di mana segala sesuatu dimulai, dididik dan diajarkan kepada anak. Keluarga memiliki beberapa peran yaitu mempersiapkan anak memasuki lingkungan sekolah, menuntun perjalanan anak melalui sekolah, dan mendukung anak ketika anak menjadi orang-orang dewasa yang berhasil. Pendidikan karakter berbasis keluarga pertama-tama ditujukan kepada orangtua. Oleh karena itu, ada beberapa hal terkait dengan strategi pendidikan karakter dalam keluarga, yaitu role model hospitalitas orang tua dan anak, dan komunikasi.
Pemateri lainnya, Syahrani memaparkan pendidikan karakter sangat perlu ditanamkan pada generasi bangsa Indonesia. Kapan pendidikan karakter mulai ditanamkan pada anak-anak? Pendidikan karakter ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini bahkan sejak anak dalam kandungan ibunya. Jangan pernah menunda untuk memberikan pendidikan karakter atau membentuk karakter anak. Apalagi setelah diketahui bahwa perkembangan kecerdasan otak pada anak usia dini mencapai 50% di usia 5 tahun pertama yang sering disebut Golden Age. Maka bersamaan dengan itu, pembentukan karakter anak harus dilakukan pada sejak usia tersebut secara konsisten.
Sedangkan Nurmaya memaparkan jika sudah semestinya setiap keluarga memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa ini sangat tergantung pada pendidikan karakter anak di keluarga masing-masing. Asas atau dasar materi pendidikan yang akan diberikan kepada anak hendaknya berdasarkan pada asas agama, asas falsafah, asas psikologi dan asas sosial. Pendidikan yang diberikan dalam keluarga tentunya harus berdasarkan nilai-nilai atau ajaran agama Islam. Pendidikan yang berasaskan pada agama akan membantu anak untuk memiliki iman yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga anak akan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta mampu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Kegiatan PKM yang dilakukan bersifat berkesinambungan sebagai wadah edukasi dan pengabdian pada masyarakat.(sam)