PALU – Rapat Kerja Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia ke-XVI pada tahun 2023 berlangsung di Universitas Tadulako Palu. Rakernas bertajuk “Revitalisasi Gerakan Mahasiswa Sebagai Fasilitator Rekonsiliasi Demokrasi Indonesia” digelar selama tiga hari (13-15 Juni) dan diikuti seluruh BEM Universitas yang ada di seluruh Indonesia.
Rakernas tersebut digelar guna membahas program-program kerja dan strategi gerakan mahasiswa dalam mengawal isu yang ada di Indonesia. Hal itu dituturkan Koordinator Pusat BEMSI, Hilmi Ash Shidiqi, dalam sambutannya saat pembukaan, bertempat di salah satu hotel Kota Palu, Senin (12/6/2023) malam. “Kita akan mencoba membuat program kerja, langkah-langkah strategis terhadap gerakan-gerakan kita (mahasiswa, red) kedepan,” ujarnya.
Semangat Rakernas tersebut, sebutnya, ditangkap sinyal sebagai pembangkit semangat untuk pantang menyerah dalam mengawal setiap isu yang ada. “Itu yang akan kita lakukan, pantang menyerah dalam mengawal isu yang ada,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Tadulako, Sagaf, menginstruksikan agar kiranya rakernas tersebut dapat melahirkan komitmen-komitmen demi kebaikan negara Indonesia. “Mudah-mudahan dalam rakernas ini keluar komitmen untuk Indonesia,” tandasnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Untad ini menyebutkan bahwa Mahasiswa menjadi satu bagian penting terhadap situasi dan perubahan bangsa. “Bahwa perubahan perbaikan bangsa menuju lebih baik, itu berada di tangan mahasiswa,” sebutnya.
Ia meyakini bahwa hadirnya BEM di setiap Universitas yang ada di Indonesia ini dapat menghasilkan pikiran-pikiran yang dapat memberikan sumbang sih terhadap negara. “BEM ini karena pikirannya bisa memberikan sumbang sih terhadap perkembangan kesejahteraan bagi masyarakat di negara kita Indonesia,” sebutnya lagi.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu, Amming, menyentil adanya isu pelecehan Seksual yang ada di Wilayah Sulawesi Tengah, dengan harapan dapat dimasukkan dalam pembahasan nasional. “Ini menjadi perhatian khusus yang seharusnya masuk pembahasan nasional,” tandasnya.(SCW)