Jelang Idul Fitri, Pemkot Palu Salurkan 149 Ton Beras

  • Whatsapp
Pemerintah Kota Palu terus melakukan upaya-upaya penekanan inflasi terlebih menjelang hari raya Idul Fitri.(syahrul/mediasulawesi.id)

PALU – Menjelang hari raya Idul Fitri 1444 H/2023 M mendatang, inflasi terhadap beberapa jenis komoditi menjadi perhatian khusus. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional adapun beberapa jenis komoditi yang sekiranya berpotensi mengalami inflasi diantaranya, tarif tiket pesawat terbang, daging sapi, daging ayam ras, telur, bawang merah, dan lain-lainnya. Namun terlepas dari itu, ketersediaan kebutuhan bahan makanan pokok (beras) pun perlu diperhatikan.

Pemerintah Kota Palu terus melakukan upaya-upaya penekanan inflasi terlebih menjelang hari raya Idul Fitri ini, bahkan pasalnya akan ada penyaluran sebanyak 149 ton beras kepada masyarakat kota Palu. Beras tersebut akan diberikan kepada para peserta DTKS yang telah terdaftar oleh Dinas Sosial Kota Palu, sekiranya sebanyak 10Kg selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, yakni April, Mei, dan Juni 2023.

Pilihan Redaksi :  KPU Palu Buka Posko Layanan Pindah Memilih di Lima Perguruan Tinggi

Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palu dr. Husaema saat ditemui wartawan MediaSulawesi.id, Selasa (4/4/2023) pagi, mengatakan adanya program tersebut dapat membantu mencegah terjadinya inflasi pada komoditi beras. “Dengan demikian ini juga bisa mencegah inflasi khususnya beras,” ujarnya.

Lanjutnya, selain itu, ia pun meyakinkan bahwa beras menjadi salah satu komoditi yang tetap terjaga menjelang hari raya Idul Fitri ini, terlebih dengan adanya gencar operasi pasar murah yang dilakukan antara Disperindag Kota Palu bersama Bulog. “Untuk beras saya kira Insya Allah (stabil, red), bulog juga masih tetap stoknya tersedia, dan selama ini turun juga bersama Disperindag untuk operasi pasar, sehingga harga juga masih tetap terjaga,” terangnya.

Pilihan Redaksi :  KPU Palu Buka Posko Layanan Pindah Memilih di Lima Perguruan Tinggi

Sementara itu, terkait potensi kenaikan harga tarif tiket pesawat terbang, ia mengatakan Wali Kota Palu akan menyurat kepada Kementerian Perhubungan atas kendali harga tersebut, menurutnya, dengan itu dapat menjadi pembatas harga tiket pada zona tertentu yang dikhawatirkan mengalami kenaikan yang signigikan. “Dengan ini jadi ada batasan tertentu, harga tiket untuk zona tertentu bisa dikendalikan, biasanya itu normalnya sekarang tiket pesawat Rp1,2 sampai Rp1,3 juta, tapi menjelang lebaran bisa tembus Rp2,5 sampai Rp3 juta,” bebernya.

berdasarkan hasil rapat pengendalian inflasi secara virtual yang digelar Kemendagri, bertempat di ruang rapat Bappeda, Selasa (4/4/2023) pagi, menunjukan bahwa per Maret 2023 ini kiranya Kota Palu mengalami penurunan angka inflasi sebanyak 0,5 persen, dari Maret 2022 lalu yang bertengger dia ngka 1,1 persen kini menjadi 0,51. Bahkan, jika dibandingkan antara angka inflasi pusat dan daerah Kota Palu sendiri, Kota Palu justru kini berada dibawahnya dengan angka 4,92 persen lebih rendah dari data inflasi pusat 4,97 persen.(SCW)

Pos terkait