DONGGALA-Ketua DPRD Sulteng, DR Hj Nilam Sari Lawira, melaksanakan reses di desa Mapame Tambu, Kecamatan Balaesang, Donggala, Reses dihadiri ratusan warga.NSL pada kesempatan itu mengatakan, dirinya terpilih menjadi anggota DPRD dan menduduki jabatan sebagai ketua DPRD Sulteng, berkat partisipasi bapak ibu. “mudah mudahan bapak ibu masih mendukung saya pada pemilu yang akan datang,” kata NSL di hadapan ratusan warga Desa Mapame Tambu, Kamis (13/10/2022).
NSL pun berharap pada reses nya kali ini bisa dimanfaatkan warga untuk menyampaikan aspirasinya. “Mudah mudahan setelah acara reses ini ada aspirasi dari masyarakat, supaya kita tahu apa yang bisa dibantu,” ujar NSL. Pada saat reses seperti ini kata NSL, waktunya masyarakat yang bayak bicara, dan giliran wakil rakyat yang mendengar.
Pada kesempatan itu, NSL minta agar setiap usulan aspirasi dilengkapi degan proposal.”Biar saya dapat perjuangkan pada tahun anggaran 2023 mendatang,” kata NSL.Beberapa warga memanfaatkan reses itu untuk bertanya sekaligus menyampaikan usulan.
Dery, Imam Masjid Desa Mapame Tambu meminta kepada Ketua DPRD Sulteng, agar jalan kantong produksi dan drainase diperhatikan untuk pembangunannya. Sementara Alex, warga desa Siweli, meminta bantuan traktor pertanian dan alat tangkap ikan berupa rompong.Dia juga mempertanyakan soal pemekaran Kabupaten Donggala Utara. “Sudah lama dinant, tapi mudah-mudahan kedepan bisa terkabulkan.” ujar Alex.
Maryam, satu satunya perempuan yang mendapat kesempatan bertanya, hanya mempertanyakan soal adanya iming iming bantuan tanaman pirang.
Menanggapi pertanyaan itu NSL, mengatakan, Anggota DPRD itu sebenarnya tidak punya program, anggota DPRD itu hanya melanjutkan usulan dari masyarakat. “Jadi apa yang dilaksanakan itu berdasarkan aspirasi dari masyarakat. Jadi kalau ada calon anggota DPRD yang menjanjikan sesuatu, jangan percaya, karena anggota DPRD itu tidak punya program,” kata NSL.
NSL minta jangan mudah d iming-imingi. Dia juga minta agar warga harus waspada jangan mudah termakan janji janji palsu. NSL mengaku bisa membantu untuk pembangunan jalan produksi dan drainase, asalkan ada proposal usulan dari masyarakat.
Untuk alat tangkap ikan berupa rompong, NSL minta agar dibuat lebih rinci apa saja dan berapa banyak dana ang dibutuhkan. NSL berjanji akan membantu menggunakan dana pribadinya.
Sementara untuk alat traktor, NLS akan melihat dulu alokasi alsintan dari dana aspirasi anggota DPR RI Ahmad Ali. “Tapi saya tidak janji ya, saya cek dulu karena semua sudah terplot,” kata NSL.
Terkait dengan pemekaran Kabupaten Donggala Utara, hal itu adalah kewenangan pusat. Saat ini masih masa moratorium hingga pada batas waktu yang belum ditentukan. Moratorium karena menyangkut soal anggaran. ‘’ Jadi karena mendekati pemilu sudah banyak yang mengiming imingi soal pemekaran. Pemekaran itu masih moratorium. Jadi belum jelas kapan,” kata NSL.
NSL meminta agar warga yang ingin menyampaikan aspirasi bisa dilakukan dengan program proposal. “Proposal bisa disampaikan lewat staf saya atau lewat ketua DPD nasdem donggala,” pungkas NSL.(sam)