DONGGALA-Ketua DPRD Sulteng, Dr Hj Nilam Sari Lawira (NSL) menyerahkan lima unit alat mesin pertanian (Alsintan) dan 8.880 liter pupuk organik cair saat melakukan reses di Desa Budi Mukti, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala,Kamis (13/10/2022) .
NSL mengatakan, lima unit alsintan dan pupuk cair sebanyak 8.880 liter itu adalah hasil aspirasi dari anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Ahmad M Ali. “Ya jadi ini dari aspirasi anggota DPR RI bapak Ahmad Ali,” kata NSL yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Sulteng itu.
Lima unit alsintan dan ribuan pupuk cair itu diserahkan kepada masing-masing kelompok tani, yang memang sudah terdaftar. NSL berharap bantuan tersebut bisa memberikan dampak positif bagi pertanian di wilayah itu.Selain menyerahkan alsintan dan pupuk, NSL juga membagi-bagikan paket sembako kepada seratusan warga yang hadir pada reses tersebut. “Jangan lihat isinya, tapi ini sekadar dari saya,” kata NSL.
NSL kala itu didampingi sejumlah kader Nasdem di antaranya Ketua DPD Nasdem Donggala, Adha Nadjamudin, Ketua DPD Nasdem Kabupaten Sigi Torki, dan anggota DPRD Donggala dari Partai Nasdem Sahlan L Tandamusu.
Pada kesempatan itu, NSL mengatakan, sudah menjadi kewajiban bagi setiap anggota DPRD untuk turun melakukan reses ke wilayah daerah pemilihannya (Dapil). Reses dimaksudkan untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat. “Karena itu pada reses ini, saatnya masyarakat untuk berbicara menyuarakan aspirasinya, sedangkan saya sebagai anggota DPRD mendengarkan, mencatat dan memperjuangkannya,” kata NSL.
Ada banyak aspirasi yang disuarakan oleh warga pada kesempatan reses di Desa Budi Mukti tersebut. Kadar salah satu warga Desa Budi Mukti mengadukan soal banjir yang setiap saat terjadi di desanya. Dia juga mengadukan soal kondisi jalan sempit yang menurutnya rawan kecelakaan.
Selain Kadar, Hayati Nikma dari pengelola PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Desa Budi Mukti juga ikut menyuarakan aspirasinya. Dia mengaku kesulitan dalam hal belajar mengajar, karena kekurangan alat pendidikan, karena itu dia berharap bantuan agar bisa diberikan alat pendidikan luar kelas dan di dalam kelas.
Berbeda dengan kedua penanya, Ahyar warga Desa Sioyong mengadukan soal jaringan irigasi. Saat ini katanya sudah terbangun sepanjang 750 irigasi dan minta ditambah lagi.
Semua pertanyaaan dan permintaan warga itu dijawab oleh NSL satu per satu. NSL juga menjelaskan bahwa tidak semua apa yang ditanyakan masuk dalam kewenangan Pemerintah Provinsi. Soal PAUD misalnya, itu adalah kewenangan Pemerintah Kabupaten. Meski demikian, NSL tetap menaruh perhatian dan membantunya secara pribadi.
Sementara beberapa hal yang terkait penanggulangan banjir dan jalan, NSL minta diajukan secara tertulis dalam bentuk proposal, agar bisa dimasukkan dalam program kerja pada 2023 mendatang. (sam)