PALU- Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat Palu menggelar lokakarya berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Sabtu (26/6/2022) pagi. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini diikuti lima puluh peserta yang terdiri dari dosen,alumni, pengguna alumni san mahasiswa program studi sastra Indonesia Unversitas Alkhairaat Palu.
Lokakarya ini dibuka Dekan Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat Palu Syamsuddin, S,S, M.Si yang mewakili Rektor Unisa Palu, Dr Umar Alatas, M.Si. Dalam sambutannya, Syamsuddin menyampaikan jika lokakarya kurikulum tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di program studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unisa Palu. Menurutnya, dengan penerapan kurikulum berbasis KKNI dan MBKM diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran /pengajaran. Disebutkan pula, dalam revisi kurikulum ini, sejumlah mata kuliah diganti dengan mata kuliah yang baru. ‘’Penyusunan kurikulum baru ini diharapkan bisa mendorong peningkatan kualitas pendidikan di prodi kami. Ini tentunya berpengaruh juga nantinya saat proses reakreditasi.
Lokakarya kali ini menghadirkan dua narasumber yakni Dr Fachruddin A Yahya, M.P yang membawakan materi Kebijakan Penerapan Kurikulum Prodi Sastra Indonesia Berbasis KKNI dan MBKM dan Dr Ali Karim, M.Hum yang membawakan materi teknis penyusunan kurikulum program studi sastra Indonesia.
Menurut Dr Fachruddin, penerapan kurikulum berbasis KKNI dan MBKM memang sudah diterapkan sebagian pihak perguruan tinggi di LL2Dikti Wilayah XVI termasuk Unisa Palu. Penerapan kebijakan ini diharapkan bisa mendorong peningkatan kualitas mutu pendidikan perguruan tinggi serta luarannya. Melalui program MBKM, jelasnya, mahasiswa tidak lagi fokus belajar di kampus. Melainkan bisa melakukan praktik lapangan atau magang di berbagai instansi. Program PKL dan magang di instansi luar selama tiga hingga enam bulan ini bisa menjadi pengganti kuliah.
Tidak hanya magang dan PKL, lanjut Fachruddin yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik Unisa itu, melalui MBKM, mahasiswa juga bisa menimba ilmu pengetahuan atau mengikuti perkuliahan di program studi lain baik dalam kampus maupun kampus lain. ‘’Jadi kebijakan ini tentunya memberikan keuntungan bagi mahasiswa karena bisa mendapatkan ilmu pengetahuan diluar disiplin ilmunya. Apalagi dengan magang dan PKL tentunya memberikan pengalaman kepada mereka bekerja di instansi atau perusahaan,’’jelasnya.
Sementara itu, Narasumber lain, Dr Ali Karim, M.Hum menguraikan pentingnya merevisi kurikulum program studi dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran dan pendidikan di sebuah perguruan tinggi. Menurutnya, dengan mutu pembelajaran dan pendidikan yang bagus turut mempengaruhi kualitas lulusan atau luaran program studi tersebut. Sehingga nantinya mereka akan mudah diterima bekerja atau mendapatkan pekerjaan setelah selesai studi.
Ali Karim yang juga mantan Dekan Fakultas Sastra itu menambahkan dalam penyusunan kurikulum berbasis KKNI dan MBKM ini tentunya akan merevisi sejumlah mata kuliah dan menggantinya dengan mata kuliah baru yang dianggap tepat untuk menambah keterampilan dan keahlian mahasiswa.
Lokakarya yang dipandu moderator Muchlis Ramadhon, S.Pd, M.Pd ini turut dihadiri Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Sastra, Mardiah, S.S, M.Pd, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Suparni, S.Pd, M.Pd dan Ketua Program Studi Sastra Indonesia, Resky Anugrah Putra, S.Pd, M.Pd. Serta alumni yang juga mantan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Sastra, Hj Masamah Mufti, S.S, M.Pd dan pengguna alumni, Abdul Rifai yang juga Direktur MAL online.(sam)