KONI Sulteng Launching Buku ” Gerak Atlet Di Arena Politik “

  • Whatsapp
KONI Sulteng akan meluncurkan Buku Gerak Atlet dan Politik di Hotel Sutan Raja, Rabu (22/6/2022) esok.(ist)

PALU- Jelang setahun mengarsiteki KONI Provinsi Sulteng, M Nizar Rahmatu terus melakukan berbagai terobosan dan langkah nyata dalam memajukan olahraga di Bumi Sulteng. Selain mengenjot capaian dan prestasi atlet di berbagai ivent olahraga Nasional dan Internasional, KONI Sulteng kembali membuat gebrakan baru dengan melaunching Buku GERAK ATLET Di ARENA POLITIK. Sejarah Terbentuknya Provinsi Sulawesi Tengah ( Sulteng).

Buku setebal 64 halaman yang di tulis Dr Humaidi dan Syamsul Rizal MPd ini adalah
buah dari pengalaman hidup tokoh Olahraga Sulteng H Rusdy Mastura, dan Inisiator Olahraga Indonesia M. Nizar Rahmatu. Tidak beralasan jika buku ini memuat jejak rekam sejarah terbentuknya Provinsi Sulteng dari sudut pandang yang berbeda.
Dalam buku ini, tidak hanya mengisahkan dominasi kalangan elit penguasa, tetapi bagaiman tentang kekuatan massa, utamanya gerak dan langkah atlet yang mengubah jalan sejarah Provonsi Sulteng.
” Insya Allah, Rabu 22 Juni 2022 Bapak Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Ketum KONI Sulteng M Nizar Rahmatu, akan melaunching buku bertempat di Hotel Sutan Raja, ” terang Sekum KONI Sulteng Husin Alwi, Senin 20 Juni 2022.

Pilihan Redaksi :  KPU Palu Tetapkan 274.293 DPT Pilkada 2024  

Menurut Husin Alwi, buku ini sangat menarik untuk dibaca, karena diawali dengan latar belakang situasi politik Sulteng di Tahun 1950-an, yang ketika itu, diwarnai dengan berbagai ketegangan.
Kemudian dilanjutkan dengan fakta kehadiran rombongan atlet yang mengatasnamakan Provinsi Sulteng pada PON IV Tahun 1957 di Makassar dan PON V Bandung Tahun 1961.
Kemudian akan ditutup dengan tercapainya titik keseimbangan equilibrium yakni, terbentuknya Provinsi Sulteng Tahun 1964 serta lepas dari bayang-bayang Provinsi Sulawesi Utara.

Manariknya lagi tambah Tenaga Ahli Gubernur Sulteng ini, dalam penulisan buku ini menggunakan pendekatan sejarah, lalu tidak hanya menampilkan atlet yang berjuang di gelanggang olahraga, namun secara sinkron dan diakronis menjelaskan situasi politik dan perkembangan olahraga Sulteng.(sam)

Pos terkait