PALU- Komunitas Anak Tondo (KAT), resmi dideklarasikan Selasa(25/1/2022), di Aula Media Center Untad. Pendeklarasian KAT ini dihadiri Lurah Tondo, Ketua Dewan Pembina KAT, Ketua Umum KAT, serta masyarakat Tondo.
Ketua Umum KAT, Ismail S. Sos M. APdalam sambutannya mengatakan, KAT merupakan wujud kebersamaan. Sebagai rumah besar, wujud organisasi pemersatu, serta wadah untuk membangun silaturahmi.”Kita yang ada di Kelurahan Tondo bisa hadir bersama-sama pada hari ini untuk bersama-sama membangun satu wadah silaturahmi,” unjarnya
Banyaknya polemik masyarakat Kelurahan Tondo yang harus diperjuangkan, lanjut Ismail, merupakan salah satu tujuan berdirinya KAT.“Universitas Tadulako (Untad) ini tidak bisa di pisahkan dengan masyarakat Tondo. Kebetulan, Prof Muhammad Basir Ciyo, SE,MS, ini dua periode jadi Rektor. Olehnya, mungkin banyak yang bertanya, bisanya mereka satu organisasi. Hari ini saya mau sampaikan bahwa, Prof Basir ini adalah masyarakat Tondo.”jelas Ismail.
Dirinya menambahkan bahwa Basir Ciyo dari kampung datang pertama kali ini di Tondo, tinggal di Tondo, sampai dengan saat ini. Bahkan, hal yang patut banggakan di zaman Pak Prof Basir, dua anak Tondo bisa jadi Dokter, artinya keberpihakkan Untad dengan Tondo itu jelas nyata adanya
Sementar, Prof Dr Ir Muhammad Basir, SE, MS, Ketua Dewan Pembina KAT mengungkapkan, keberadaan KAT sebagai wadah pemersatu, wadah silaturahmi, wadah perjuangan dan juga wadah advokasi.“Beberapa tahun terakhir kami sudah curhat, bahwa memang ada yang hilang. Bagaimana Untad membangun komunikasi kurang lebih delapan tahun, perjalanan berikutnya ada sesuatu yang tercecer, terlupakan dan itu hari ini kita harus bangkit kembali memperbaiki, mencari yang hilang karena bisa kembali seperti yang pernah kita bangun beberapa tahun yang lalu,” kata Prof Basir Ciyo.
Khusus Untad, lanjut Prof Basir Cyio, kaitannya dengan masyarakat Tondo ini tidak bisa dipisahkan. “Saya hanya ingin mengatakan bahwa Tadulako ini adalah pabrik gula merah dan nira nya itu ada di Kelurahan Tondo. Jangan sampai pabrik ini menghasilkan gula merah yang banyak dan nira yang ada di kelurahan Tondo tidak bisa jadi gula merah yang memberikan rasa manis dalam kehidupan kita bersama-sama,” jelasnya. (NDY)