PALU- Desain besar olahraga Sulteng yang dicanangkan Gubernur H. Rusdy Mastura melalui program Program Sulteng Emas 2024 dengan terget 10 medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, memicu andrenalin KONI Sulteng dan Tim Kelompok Kerja (Pokja) Sulteng Emas meski tanpa sokongan dana APBD Sulteng.
Gebrakan awal yang dilakukan, selain menaturalisasi atlet-atlet nasional penyumbang medali diberbagai event Nasional dan Internasional untuk memperkuat kontingen Sulteng, Tim Pokja Sulteng Emas berjanji akan memberikan bonus Rp1 Miliar bagi atlet peraih medali emas di PON Aceh-Sumut Tahun 2024 mendatang.
Ketua Umum KONI Sulteng M Nizar Rahmatu menegaskan, meski dukungan APBD Sulteng belum memadai, namun melalui Tim Pokja Sulteng Emas, langsung mengambil langkah-langkah konstruktif guna mewujudkan program bapak Olahraga Sulteng H Rusdy Mastura.” Jadi meski tanpa dukungan ABPD, KONI dan Tim Pojka, langsung tancap gas,” tandas M Nizar Rahmatu saat memberikan keterangan Pers di Kantor KONI Sulteng, Rabu 5 Januari 2022.
Menurut Nizar Rahmatu salah satu metode guna memicu atlet-atlet Sulteng dalam meraih prestasi, pihaknya bersama Pokja Sulteng telah bersepakat akan merekrut atlet-atlet Nasional serta patriot-patriot Sulteng yang selama ini memperkuat daerah lain, untuk kiranya di event olahraga empat tahunan mendatang bisa bersama dibarisan skuad Sulteng.
Untuk itu Nizar meminta atlet-atlet Sulteng yang selama ini memperkuat provinsi lain, untuk segera kembali ke Bumi Tadulako dan memperkuat kontingen Sulteng di PON Aceh -Sumut. ” KONI dan Pokja Sulteng tidak akan menutup mata, tetapi akan akan tetap memberikan apresiasi kepada atlet-atlet berprestasi apalagi peraih medali emas” tandasnya.
Sementara Ketua Pokja Sulteng Emas, Ronny Tanusaputra menegaskan, untuk urusan pembianaan atlet adalah tanggungjawab KONI, namun untuk mengumpulkan pundi-pundi emas guna merealisasikan program Sulteng Emas, menjadi tanggungjawab Pokja Sulteng.
Makanya, kata Ronny, salah satu strategi Tim Pokja dalam mendukung program Gubernur selain akan memberikan bonus Rp 1 Miliar bagi peraih medali emas di PON Aceh-Sumut, pihaknya juga akan menaturalisasi atlet-atlet Nasional.
Mendatangkan atlet-atlet nasional di skuad Sulteng, merupakan strategi agar atlet-atlet Sulteng bisa lebih giat dan kontinyu dalam berlatih, sehingga dalam event Nasional bisa menyumbangkan medali emas.” Kami telah menaturalisasi dua atlet renang Nasional, Azzahra Permatahani dan Sofia Kemala Fatiha, Pojka Sulteng tengah melakukan komunikasi dan negosiasi dengan beberapa atlet Nasional lainnya seperti atlet biliar Ismail Kadir peraih dua medali emas di PON XX Papua, kemudian atlet Tenes Lapangan Christopher Rungkat dan atlet Dayung. Sementara atlet Panjat Tebing asal Sulteng Aspar Djaelolo yang saat ini memperkuat kontingen DKI Jakarta, akan kembali ke tanah luluhurnya guna memperkuat Tim Sulteng bersama sang istri dan beberapa atlet panjat tebing lainnya.
” Semoga dengan bonus Rp 1 Miliar bagi peraih medali emas ini, akan menjadi triger atau pemicu semangat atlet-atlet Sulteng dalam mengibarkan bendera Sulteng di PON Aceh-Sumut,” tegas Ronny yang didampingi Sekretaris Pokja Sulteng Dr Gunawan, Ketua Harian KONI Edison Ardiles, Bendum Andi Nur B Lamakarate, Ketua Binpres Dr Humaidi serta Direktur Eksekutif Muh Warsita.
Ditambahkan Nizar Rahmatu, pihaknya saat ini membuka ruang dan kesempatan kepada seluruh atlet. Ini hanya di tahun 2022. Jika melawati Tahun 2022, maka Sulteng sudah menutup diri. Mengapa.? karena kuncinya ada di Pra PON Tahun 2023. ” Yang jelas kami siap membuat pernyataan hitam diatas putih serta kontrak terhadap atlet-atlet yang mau bergabung dengan skuad Sulteng baik itu putra-putri asli daerah maupun atlet dari luar yang mau bergabung dan bersedia membawa bendera Sulteng di PON Aceh-Medan Tahun 2024 mendatang. Alhamdulillah Pokja Sulteng siap dengan Nol APBD,”pungkasnya.(sam)