PALU-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia (HIMSI) Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat Palu menyelenggarakan pelatihan jurnalistik televisi tingkat mahasiswa se-Kota Palu, Senin (5/5/2025) siang. Pelatihan ini diikuti 50 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Kota Palu.
Pelatihan yang digelar di Aula Fakultas Agama Unisa Palu ini, dibuka secara resmi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unisa, Hj. Lutfiah Sahabuddin. Turut hadir Dekan Fakultas Sastra, Syamsuddin, Wakil Dekan Bidang Personalia, Suparni dan Ketua Prodi Sastra Indonesia, Rizky Anugrah Putra.
Dekan Fakultas Sastra yang diwakili Ketua Prodi Sastra Indonesia, Rizky Anugrah Putra dalam sambutannya mengatakan pelatihan jurnalistik ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum di fakultas sastra. Melalui pelatihan ini tentunya diharapkan mahasiswa bisa mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan di bidang jurnalistik, khususnya televisi. Rizky menyampaikan jika sejumlah alumni sastra Indonesia sudah berhasil menerapkan ilmunya dan menjadi jurnalis profesional baik di media cetak maupun elektronik.
Sementara itu. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Lutfia Sahabuddin dalam sambutannya mengapresiasi insiatif mahasiswa Fakultas Sastra yang menggelar pelatihan jurnalistik televisi. Menurutnya, kegiatan tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena memberikan bekal pengetahuan tentang jurnalistik televisi. ’’Tidak menutup kemungkinan, ada diantara adik-adik peserta yang nantinya terjun menjadi jurnalis profesional,’’ujarnya sekaligus membuka pelatihan tersebut.
Adapun pemateri yang dihadirkan dalam pelatihan tersebut antara lain Syamsuddin, Dekan Fakultas Sastra yang juga Kepala Biro SCTV Palu dan Hendra, Jurnalis TVRI Sulteng yang juga Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulawesi Tengah.
Hendra memaparkan materi tentang teknik reportase sedangkan Syamsuddin membawakan materi dubbing (pengisian suara) naskah berita televisi. Kedua materi ini mendapat antusias dari para peserta. Terlebih, para peserta merasakan langsung dengan praktik baik menjadi reporter televisi maupun pengisi suara atau dubber.
Pelatihan ini rencananya akan dilanjutkan dengan materi praktik langsung di lapangan serta kunjungan ke redaksi stasiun televisi. (key)