PALU- Warung Kopi menjadi salah satu usaha yang tumbuh subur di Kota Palu.Hampir setiap titik pusat keramaian bahkan di Kawasan permukiman terdapat warung kopi dan ramai pengunjungnya.Tidak hanya kalangan orang tua dan dewasa tapi juga anak milenial.
Peluang ini mendorong puluhan anak muda tertarik mengikuti pelatihan penyaji kopi alias barista. Sebanyak 25 peserta menjalani pelatihan selama tiga bulan di LPK Javasloka, salah satu Lembaga Kursus dan Pelatihan yang terletak di Jalan Gelatik Palu. Pelatihan ini merupakan Program Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahun 2024 merupakan bagian kerjasama LKP Javasloka dengan Direktorat Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Selama pelatihan, para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan barista,kewirausahaan dan digital marketing. Pelatihan tersebut telah berakhir Selasa (6/8/2024) malam dan ditutup Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Taufik.
Pemilik LKP Javasloka, Amrin Lamatolo menyebut puluhan peserta yang selesai menjalani pelatihan ini merupakan anak muda yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Mereka berasal dari sejumlah kelurahan di Kota Palu. Selama ini Javasloka memang fokus melatih calon barista baik laki-laki maupun perempuan.’’Selama 250 jam, para peserta dibekali keterampilan menjadi barista, kewirausahaan dan digital marketing atau pemasaran digital,’’jelasnya.
Faiz Pratama,salah satu peserta mengaku senang bisa mengikuti pelatihan barista selama tiga bulan. setelah pelatihan, ia berencana membuka usaha coffee shop di rumahnya. ‘’Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Rencananya, setelah ini akan membuka usaha di depan rumah,’’ungkapnya.
Pelatihan barista ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Palu. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu yang diwakili Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Taufik mengatakan kegiatan tersebut sangat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran yang setiap tahunnya terus bertambah. ‘’Pelatihan ini sangat bagus. Membekali ilmu dan keterampilan khusus kepada anak muda di Palu,’’tandasnya.
Selain mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan,para peserta pelatihan juga mendapatkan alat rintisan usaha. Peralatan berupa mesin penyeduh kopi, timbangan dan thermometer tersebut diberikan kepada setiap kelompok yang beranggotakan lima orang. Peralatan tersebut diharapkan membantu barista muda mengembangkan usahanya secara mandiri. (sam)