PALU – Setelah lebih 15 (lima belas) tahun menghimpun pengalamannya di lebih dari 30 (tiga puluh) negara hingga menjadi profesional muda, Biondi Sanda Sima memilih kembali untuk Kota Palu.
Diusia yang masih tergolong muda itu, pria berkelahiran Palu, 3 November 1990 itu telah melanglang buana hingga berhasil menjadi profesional muda di pemerintahan daerah dan lembaga internasional.
Untuk di Kota Palu sendiri, Biondi dikenal sebagai sosok founder alias pendiri Palu Produktif. Ia juga sempat menjadi Konsultan World Bank, Public Digital Inggris, United Nations Development Programme (UNDP), Ernest & Young Jepang.
Selain itu, pemuda asal Palu ini juga pernah menjadi Kepala Implementasi Jabar Digital Service Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan sempat memimpin implementasi Desa Digital dan Sistem digital manajemen pandemi Covid-19 lalu.
Selain pengalamannya di dunia kerja, pria berpostur tinggi dengan kulit sawo matang ini ternyata mengantongi berbagai macam penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Perjalanan karirnya itu ia tempuh setelah ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di FISIP Universitas Hasanuddin Makassar, dan Magister di Sciences PO Paris, France, Universitas Peking, China, dan joint course di Stanford University, USA. Awalnya ia merupakan alumni dari SD GKST Imanuel Palu, SMPN 01 Palu, dan SMAN Model Terpadu Madani Palu.
Setelah perjalanannya di dunia profesional muda, Biondi mengaku kini saatnya dirinya berbakti dan membuat perubahan untuk Kota Kelahirannya. “Saya memang sangat ingin melihat Kota Palu ini bisa kompetitif, sama baiknya dengan tempat-tempat lain di tempat kerja saya sebelumnya,” akunya kepada media ini usai menjadi narasumber dalam Talk Show Politik Kaum Muda di Palu, Minggu (8/10/2023) sore.
Ditanyai mengapa lebih memilih terjun ke dunia politik, bacaleg DPRD Palu dapil Palu Selatan-Tatanga itu menyebut justru seyogyanya orang-orang yang memiliki kredensial atau rekam jejak profesional memiliki andil utama untuk menjadi bagian dari penyusunan kebijakan. “Karena kalau kita tidak mendorong orang-orang yang punya kredensial dan track record yang baik untuk turut ikut masuk dalam sistem, selamanya sistem ini akan dipenuhi orang-orang yang sebaliknya,” urainya.
Ia mengharapkan justru masyarakat luas dapat membangun persepsi bahwa walaupun dewasa ini politik memiliki konotasi yang cukup negatif, tapi secara aktif pemuda harus di dorong untuk turut berpartisipasi aktif. “Saya juga sangat berharap dan meminta dukungan dari teman-teman, karena walaupun dari panggilan hati tetap tidak akan bisa dilakukan sendiri,” imbuhnya.(SCW)