Andil Kaum Muda Masih Minim Dalam Politik

  • Whatsapp
Dialog mengenai peran penting pemuda untuk politik itu tergambarkan dalam talk show yang digelar #BisaBersama di Palu, Minggu (8/10/2023) sore.(syahrul/mediasulawesi.id)

PALU – Perbincangan mengenai politik menjadi cukup sengit terlebih menyongsong pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Terlepas dari proses atau tahapan pemilu yang tengah berlangsung, masyarakat secara demokratis mulai memilih dan memilah siapa jagoan yang bakal dipilih dan dimenangkannya dalam kontestasi pileg, pilkada, maupun pilpres nantinya.

Politik bukan semata menjadi hak aspirasi masyarakat, andil atau kontribusi masyarakat terhadap politik menjadi wajib demi kepentingan bersama dalam memajukan bangsa dan negara. Tak hanya lapisan masyarakat dewasa, pemuda memiliki ruang yang sama besarnya untuk turut berpartisipasi aktif dalam politik. Apalagi mengingat pemilih muda atau pemula justru menjadi mayoritas dari pemilih tetap.

Dialog mengenai peran penting pemuda untuk politik itu tergambarkan dalam talk show yang digelar #BisaBersama di Palu, Minggu (8/10/2023) sore. Talk show politik kaum muda yang menghadirkan narasumber Michael Victor Sianipar (Aktivis Pemuda/Ketua Umum Pemuda Perindo), Biondi Sanda Sima (Founder Palu Produktif), M. Ikhwan Umar (Founder Edufair dan Edulako, dan Fitri Mastura (Owner MS Radio) itu cukup antusias diikuti puluhan pemuda-pemudi baik pelajar, mahasiswa, bahkan pemuda yang terhimpun dalam beberapa organisasi.

Pilihan Redaksi :  Warga Lembo Raya  Komitmen Jaga Kamtibmas  Pilkada Serentak 2024

Founder Palu Produktif, Biondi Sanda Sima menyayangkan andil pemuda dalam politik masih sangat minim baik dikarenakan ketidaktahuannya ataupun karena sikap pemuda yang condong apatis. Menurutnya, pemuda harus memiliki kepedulian terhadap politik terlebih menyangkut proses pengambilan kebijakan. “Mengajak anak muda untuk peduli dengan proses politik, karena ini proses yang penting menentukan siapa yang akan terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pemuda Perindo, Michael Victor Sianipar mengatakan antipati pemuda terhadap politik menjadi satu hal yang kini menjadi tantangan. Ia mengharapkan pemuda justru tak hanya sekedar menjadi penonton melainkan turut menjadi aktor atau pemeran utama dalam perubahan. “Saya sangat ingin bahwa pemuda melihat politik itu tempat mereka juga, politik bukan sekedar tempat pemuda di wakili, tapi pemuda beraksi,” tuturnya.

Pilihan Redaksi :  Warga Lembo Raya  Komitmen Jaga Kamtibmas  Pilkada Serentak 2024

Lanjutnya, Michael juga menyebut saat era globalisasi perlu disikapi dengan kesiapan yang dimulai dari pemuda sebagai generasi. Menurutnya, jika pemuda tak bersiap diri maka akan menjadi masalah di kemudian hari. “Kita perlu memastikan pemuda-pemuda kita paham skill (keterampilan, red) tepat yang dibutuhkan untuk ekonomi masa depan,” imbunya.

Senada dengan itu, Founder Edufair dan Edulako, M. Ikhwan Umar menekankan bahwa tidak selamanya dunia politik hanya digunakan untuk mengejar kepentingan tertentu, melainkan demi kepentingan masyarakat seluas-luasnya. “Kita perlu mempelajari itu, membawa aura-aura positif,” tekannya.

Sementara itu, Founder MS Radio, Fitri Mastura juga menyumbangkan gagasannya dalam dialog itu. Ia meyakinkan pemuda bahwa saat ini dan untuk masa yang akan datang Kota Palu khususnya tengah membutuhkan kaum muda untuk menjadi pemimpin. Ia bahkan menyebut nasib Kota Palu juga berada sebagian besar di tangan kaum muda. “Kita harus yakin, jangan alergi dengan politik,” pungkasnya.(SCW)

Pos terkait