PALU – Hingga awal September 2023, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah menghanguskan total 130 hektar. Karhutla tersebut sebagian besar merupakan imbas daripada fenomena El Nino.
Hal itu dibenarkan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Akris Fattah Yunus kepada media ini dikonfirmasi, Jumat Pagi. “Dampak (El Nino, red), karena memang potensi naiknya suhu permukaan bumi, sehingga ada pemicu sedikit pasti langsung terbakar,” urainya.
Berdasarkan data karhutla yang dihimpun BPBD Sulteng, sebagian besar penyebab terjadinya kebakaran adalah aktivitas pembukaan dan pembersihan lahan dengan cara dibakar. Selain itu, kebakaran juga dipicu salah satunya pembuangan puntung rokok sembarangan.
Lanjut Akris, pihaknya menghimbau masyarakat untuk kiranya dapat memperhatikan hal-hal yang dapat menyebabkan karhutla dimusim kemarau berkepanjangan ini. “Warga masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, diharapkan untuk tidak dengan cara membakar baik saat melakukan pembersihan atau pembukaan lahan,” imbaunya.
Untuk diketahui, Provinsi Sulawesi Tengah telah mengalami karhutla sebanyak 7 (tujuh) kali pada 5 (lima) bulan belakangan ini. Diantaranya karhutla di Desa Poh, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai pada 14 Mei 2023 lalu yang menghanguskan 10 hektar lereng gunung hingga menjalar ke perbatasan desa.
Kemudian karhutla di Desa Taripa, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso pada 19 Agustus 2023 lalu yang menghanguskan lahan perkebunan seluas 22,5 hektar. Selanjutnya karhutla di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso pada 29 Agustus 2023 yang menghanguskan area persawahan gambut seluas 8,5 hektar.
Ada juga karhutla di Desa Batu Hitam, Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai pada 30 Agustus 2023 yang menghanguskan hutan dan lahan seluas 60 hektar. Kemudian karhutla di Desa Watutau, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso pada 2 September 2023 yang menghanguskan hutan pinus seluas 15 hektar.
Kemudian di Desa Toipan dan Tombang di Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai pada 4 dan 6 September 2023 yang menghanguskan masing-masing 5 hektar dan 9 hektar lahan dan hutan.(SCW)