Tranformasi Inovasi dan Penelitian, Untad Target Jadi PTN Berbadan Hukum

  • Whatsapp
Foto bersama peserta fokus group discussion yang diikuti senat, pimpinan fakultas dan dosen Universitas Tadulako di salah satu hotel, Kamis (28/11/2024) pagi.(sam/mediasulawesi.id)

PALU-Posisi Universitas Tadulako yang masih tertinggal dari perguruan tinggi negeri lainnya di Indonesia, membuat pihak pimpinan terus berbenah. Apalagi Universitas Tadulako kini menargetkan bisa menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Diperlukan pengembangan dan peningkatan kualitas, khususnya di bidang penelitian dan pengabdian.
Hal itu yang menjadi pokok pembicaraan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang mengusung tema ‘’Transformasi Penelitian, Pengabdian dan Inovasi menuju PTN-BH Universitas Tadulako tahun 2024’’. Kegiatan yang berlangsung selama sehari di Hotel Helsinki Palu ini, dikuti senat universitas, pimpinan fakultas serta lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat .
Sekretaris Senat Unversitas Tadulako Palu, Muhammad Iqbal dalam sambutannya sekaligus membuka FGD tersebut menyampaikan jika Universitas Tadulako harus memacu diri untuk meningkatkan kualitas dan bersaing dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Salah satunya melalui peningkatan kinerja dosen dengan terus melakukan inovasi melalui penelitian dan pengembangan. Iqbal meminta kepada lembaga penelitian dan pengabdian sebagai mitra agar bisa memotivasi para dosen.
Target untuk menjadi PTN Berbadan Hukum menurut Iqbal sebenarnya sudah menjadi harapan sejak beberapa tahun lalu namun belum terwujud.’’Yah sudah lama sebenarnya, cuman belum terwujud. Kita berharap juga Untad bisa menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang pertama berbadan hukum di Sulawesi Tengah,’’ tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah pembicara dari LPPM Untad yang dihadirkan antara lain Dr Lukman, Prof Marsetyo, Pasjan Satrimafitrah, Dr. Adrianto dan Dr Selvi Mozin. Pembicara awal, Prof Marsetyo memaparkan tentang capaian hasil penelitian, pengabdian hingga kerjasama yang dilakukan dosen di seluruh program studi di Untad. ‘’Capaian itu masih belum maksimal. Masih ada beberapa program studi dan fakultas yang minim dari penelitian dan pengabdian tersebut,’’ujarnya.
Untuk itu, Marsetyo berharap agar dosen-dosen lebih meningkatkan kinerjanya terutama dalam bidan penelitian dan pengabdian. Tujuannya tidak hanya membantu karir dosen tersebut tapi juga peningkatan kualitas perguruan tinggi (Untad,red).(sam)

Pilihan Redaksi :  ANALISIS STRUKTURAL DALAM PEMBELAJARAN DAN APRESIASI KARYA SASTRA

Pos terkait